DPR Jalin Kerja Sama dengan Kazakhstan dan Uzbekistan

13-05-2013 / B.K.S.A.P.

Delegasi DPR RI telah berkunjung ke Kazakhstan dan Uzbekistan pada 27 April-3 Mei 2013 lalu. Kerja sama bilateral antara DPR dan parlemen di kedua negara sedang dibangun. Ini merupakan bagian dari misi delegasi teknis Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang diutus ke dua negara pecahan Uni Soviet itu.

Delegasi yang diutus ke kedua negara tersebut adalah Ketua BKSAP Surahman Hidayat, dua Wakil Ketua BKSAP masing-masing Sidharto Danusubroto dan Andi Azhar Cakra Wijaya. Turut hadir dalam rombongan delegasi adalah para anggota BKSAP, Teuku Irwan, Tetty Kadi Bawono, Helmy Fauzi, dan Mustofa Ali Assegaf.

BKSAP belum membuka kerja sama bilateral dengan parlemen Kazakhstan dan Uzbekistan. Dan kunjungan tersebut merupakan momentum penting untuk saling membuka diri dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Menurut Surahman, posisi kedua negara tersebut cukup penting di Asia. Kazakhstan memiliki kekayaan alam berupa minyak bumi, gas, dan uranium.

Sementara Uzbekistan secara sosio-kultural sangat dekat dengan Indonesia, karena persoalan agama Islam. Di Uzbekistan ada makam ahli hadist Imam Buchori yang dimakamkan di Samarkand. Hubungan Indonesia dan Kazakhstan sudah berjalan 20 tahun. Bahkan, Presiden Kazakhstan sudah berkunjung ke Indonesia untuk menjalin kerja sama perdagangan.

Ketua BKSAP Surahman mengungkapkan, “Pertamina tengah menjajaki kerja sama menggarap blok minyak di Kazakhstan. Indonesia dan Kazakhstan juga tengah menjajaki prospek distribusi Indomie di pasar Kazakhstan dan Asia Tengah. Ada pula kerja sama produksi ban antarkedua negara di Kazakhstan. Eksistensi kerja sama parlemen kedua negara akan memberikan daya dorong signifikan bagi pemerintah untuk memaksimalkan hubungan bilateral ini.”

Sementara dengan Uzbekistan lebih kepada hubungan agama. Indonesia dan Uzbekistan sama-sama berpenduduk mayoritas Islam. Karenanya, Indonesia dan Uzbekistan sebagai anggota OKI memiliki diplomasi yang penting di dunia Islam. Uzbekistan belum menjadi anggota Parliamentary Union of OIC (PUIC). Sementara Indonesia sudah jauh melangkah menjadi Ketua PUIC pada 2012 lalu.

“Kami mengajak secara langsung Parlemen Uzbekistan untuk tergabung dalam PUIC, sehingga soliditas dan solidaritas umat Islam akan semakin kuat,” ujar Surahman. Sementara parlemen Kazakhstan mengharapkan pembentukan freindship group antara Indonesia dan Kazakhstan. Demikian pula Parlemen Uzbekistan berharap yang sama. Parlemen di kedua negara tersebut sangat menyambut baik wacana pembentukan  freindship group tersebut. Dan diusahakan dalam waktu dekat bisa segera direalisasikan. (mh)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Sidang OECD Parliamentary Network, BKSAP: Persoalan Perubahan Iklim Prioritas Utama
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menghadiri Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di Paris, Perancis...
BKSAP Tegaskan Investasi Hijau Kunci Atasi Perubahan Iklim
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) hadir dalam Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di...
Perkokoh Komitmen Dukung Palestina, Mardani Temui Organisasi Kemanusiaan Peduli Palestina
04-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI semakin memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina dengan merangkul berbagai...
Guatemala Tertarik Bergabung dalam Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia
03-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Guatemala untuk Indonesia, Maynor Jacobo...